Kisah Presiden Blusukan di Desa Rambatan Wetan Indramayu

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA — Meski daerah pantura Jawa Barat dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional, ternyata kondisi sebagian rakyatnya masih sangat tertinggal. Inilah yang disaksikan Presiden Soeharto ketika mendatangi Desa Rambatan Wetan di tepi sungai Cimanuk, di Kabupaten Indramayu pada 6 April 1970.

Dikisahkan, ketika Presiden Soeharto mendatangi Desa Rambatan Wetan, tentu saja penduduk setempat kaget melihat seorang pria santun berseragam safari memasuki gang sempit di kampung mereka. Pria itu berkeliling dari satu tempat ke tempat berikutnya.

Masyarakat desa lebih kaget lagi, ketika pria itu mengenalkan diri sebagai Presiden Soeharto. Kemudian kepala negara berdialog dengan penduduk yang mengerumuninya di Desa Rambatan Wetan.

Presiden Soeharto bertanya kepada rakyat apa yang mereka makan sehari-hari.

“Kami sudah jarang makan nasi, sekarang kami makan gaplek,” kata masyarakat saat berdialog dengan Presiden Soeharto, dikutip dari buku Incognito Pak Harto: Perjalanan Diam-Diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya yang ditulis Mahpudi.

Masyarakat Desa Rambatan Wetan juga memberi tahu presiden bahwa di desanya, anak-anak tidak ada yang sekolah, rakyat juga banyak yang sakit. Konon, Presiden Soeharto sempat mengunjungi seorang anak yang seluruh badannya menderita koreng.

Demi menyaksikan rakyatnya yang hidup miskin dan sakit-sakitan, Presiden Soeharto menghibur mereka.

Masdi (60 tahun), penduduk Desa Rambatan Wetan mengatakan kembali ucapan Presiden Soeharto kala itu, “Kita makan seadanya dulu. Nanti perlahan-lahan kita perbaiki. Tapi anak-anak harus sekolah dan hidup yang sehat. Kita juga harus tetap bersatu.”

Pada hari berikutnya, Presiden Soeharto meninjau pembuatan bendungan irigasi di sungai Cimanuk, lokasinya tidak jauh dari kampung mereka.

Presiden Soeharto yakin dengan adanya sistem irigasi yang baik, sawah-sawah di daerah ini akan menjadi produktif dan mampu menyediakan pangan yang baik bagi penduduk setempat.

Presiden Soeharto juga menyempatkan diri mengunjungi seorang dalang wayang kulit Cirebon yang terkenal saat itu. Sang dalang bukan saja dikenal sebagai budayawan tetapi juga tokoh spiritual yang cukup terkemuka. Namun, tidak banyak diketahui apa yang dibicarakan antara keduanya.

Related articles

Operasi Yogyakarta 1949: Serangan Balik ABRI dan Letkol Soeharto untuk Para Penjajah

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Pada 1 Maret 1949, terjadi peristiwa bersejarah di Yogyakarta yang menjadi titik balik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yakni Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan ini juga dikenal dengan sebutan Operasi Yogyakarta...

Terjun Bebas ke Level 6, IHSG Ambruk di Awal Perdagangan

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA - Kabar buruk datang dari para investor, pengusaha, dan pebisnis saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas ke level 6.667,18 pada Senin (10/2/2025), tepat setelah pasar dibuka. Penurunan tajam ini mengulang...

Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Jalani Sidang Perdana Kasus Suap Ronald Tannur

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA - Mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar akan menjalani sidang perdana terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi atas pemberian vonis bebas kepada terpidana pembunuhan Ronald Tannur pada 2024. Zarof Ricar akan menjalani...

Netanyahu Dikecam Negara Arab Usai Minta Palestina Didirikan di Saudi

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendapat kecaman internasional setelah mengusulkan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi. Netanyahu beralasan bahwa Arab Saudi masih memiliki banyak tanah kosong yang bisa digunakan. Pernyataan tersebut...

Awal Ramadan 2025 Diprediksi Jatuh pada 1 Maret, Begini Perhitungannya

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam saat ini tengah menjalani hari-hari penuh keberkahan di bulan Syaban 1446 H. Setelah Syaban, datanglah bulan Ramadan yang dimuliakan dalam ajaran Islam dan menjadi momen wajib bagi Muslim untuk...
spot_img

Latest articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here