Bahlil Singgung Produksi Nikel Perlu Perhatikan Dunia Usaha

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi sinyal bakal mengkaji kuota produksi nikel tahun 2025. Ia menekankan, produksi nikel perlu memperhatikan dunia usaha.

Ia menyebut, produksi nikel perlu memperkirakan total kebutuhan nikel sebelum menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) nikel. Menurutnya, keseimbangan antara permintaan perusahaan terhadap RKAB dengan kapasitas industri perlu dijaga.

“Kalau buat RKAB itu kan berdasarkan kebutuhan. Pemangkasan belum ada. Yang ada itu adalah menjaga keseimbangan antara permintaan perusahaan terhadap RKAB dan kapasitas industri,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025).

Bahlil juga menekankan pentingnya memperhatikan pengusaha lokal. Ia mencontohkan, jika suatu perusahaan mengajukan RKAB 20 juta ton untuk kebutuhan pabriknya, maka yang disetujui ESDM hanya 60%.

Sisanya harus mengambil dari pengusaha lokal. Dengan begitu maka pengusaha lokal tidak akan bingung harus menjual nikel ke mana.

“Jadi kalau industri perusahaan A mengajukan RKAB 20 juta contoh, kemudian dia untuk memenuhi stok pabriknya 20 juta, ya kita kasih dia mungkin 60%. Sedangkan yang 40% dia harus mengambil dari masyarakat lokal. Jadi tidak gimana masyarakat lokal mau jual ke mana,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengevaluasi produksi bijih nikel di tahun 2025 ini. Kemungkinan produksi tersebut akan lebih rendah dibandingkan tahun 2024 lalu.

Baca Juga: Berapa Skor TOEFL untuk Pendaftaran LPDP 2025?

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen) Kementerian ESDM Tri Winarno menegaskan, Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan pertambangan, khususnya nikel, periode 2024-2026 akan dilakukan evaluasi terhadap semua aspeknya.

Hal itu dilakukan, supaya produksi nikel tidak dilakukan secara ‘jor-joran’. Makanya, pemerintah merasa perlu untuk melakukan kontrol atas produksi tersebut.

Baca Juga: Mantap! PNS Pemprov DKI Sudah Boleh Poligami, Ini Aturannya

Related articles

Operasi Yogyakarta 1949: Serangan Balik ABRI dan Letkol Soeharto untuk Para Penjajah

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Pada 1 Maret 1949, terjadi peristiwa bersejarah di Yogyakarta yang menjadi titik balik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yakni Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan ini juga dikenal dengan sebutan Operasi Yogyakarta...

Terjun Bebas ke Level 6, IHSG Ambruk di Awal Perdagangan

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA - Kabar buruk datang dari para investor, pengusaha, dan pebisnis saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas ke level 6.667,18 pada Senin (10/2/2025), tepat setelah pasar dibuka. Penurunan tajam ini mengulang...

Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Jalani Sidang Perdana Kasus Suap Ronald Tannur

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA - Mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar akan menjalani sidang perdana terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi atas pemberian vonis bebas kepada terpidana pembunuhan Ronald Tannur pada 2024. Zarof Ricar akan menjalani...

Netanyahu Dikecam Negara Arab Usai Minta Palestina Didirikan di Saudi

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendapat kecaman internasional setelah mengusulkan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi. Netanyahu beralasan bahwa Arab Saudi masih memiliki banyak tanah kosong yang bisa digunakan. Pernyataan tersebut...

Awal Ramadan 2025 Diprediksi Jatuh pada 1 Maret, Begini Perhitungannya

CHANNEL8.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam saat ini tengah menjalani hari-hari penuh keberkahan di bulan Syaban 1446 H. Setelah Syaban, datanglah bulan Ramadan yang dimuliakan dalam ajaran Islam dan menjadi momen wajib bagi Muslim untuk...
spot_img

Latest articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here