CHANNEL8.CO.ID, BOGOR — Polresta Bogor Kota mengungkap kasus penembakan terhadap Torang Heriyanto alias Erik di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Keempat pelaku penembakan di antaranya, Bambang Hamid (pelaku utama), Muhamad Renmaur alias Onger, Nikson Yason alias Niko, dan Toni Lakonda. Mereka diringkus dalam waktu kurang dari 24 jam oleh tim gabungan Polresta Bogor Kota, Ditreskrimum Polda Jabar, dan Polres Bogor.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, mengumumkan penangkapan tersebut dalam konferensi pers pada Selasa (4/2/2025). Kecepatan penangkapan ini menunjukkan kesigapan dan profesionalisme aparat kepolisian dalam mengungkap kasus kejahatan.
“Kami jajaran Polresta Bogor Kota dibantu oleh Polres Bogor Kabupaten di-backup Direskrimum Polda Jawa Barat kita bentuk tim untuk mengungkap kasus tersebut,” kata Kombes Pol Eko Prasetyo, dikutip dari halaman Tribratanews Jabar, Rabu (5/2/2025)
Sebelumnya diketahui, peristiwa penembakan terjadi pada Senin (3/2) sekitar pukul 01.30 WIB, di depan Pasar Mawar, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Korban tewas dengan luka di dada dan pinggul.
Petugas yang melakukan olah TKP, menemukan selongsong berkaliber 9 milimeter dan peluru aktif di lokasi penembakan. Insiden penembakan ini diduga dipicu salah paham antara korban dan pelaku.
Korban yakni Torang Heriyanto (45 tahun), seorang pria bertato yang akrab disapa Erik, ditemukan tewas ditembak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (3/2) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Korban ditemukan bersimbah darah di pinggir jalan, tepatnya di seberang Pasar Mawar.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi menyatakan bahwa penembakan tersebut diduga dipicu oleh perselisihan antara korban dan seseorang di Pasar Mawar.
“Untuk pemicunya sementara kita masih dalami,” ujar AKP Aji.
Namun, berdasarkan keterangan saksi, polisi menduga korban telah menjadi target pelaku.
“Kemungkinan berdasarkan keterangan-keterangan dari saksi, memang ini sudah ditarget ya korban ini, karena ada perselisihan paham sebelumnya,” ujarnya.
AKP Aji menambahkan bahwa polisi masih menyelidiki lebih lanjut sumber perselisihan tersebut, termasuk kemungkinan terkait masalah parkir atau lahan.
“Masih kita dalami apakah masuk ke ranah itu (masalah parkir dan lahan) atau tidak,” ujarnya.
